Menuju Ibadah
Besarlah TUHAN, dan paling patut dipuji, di kota Allah kita, gunung-Nya yang kudus. (Mazmur 48:1-3 NIV)
Kita bisa menyembah Tuhan dimana saja dan kapan saja. Dia layak mendapatkan pujian dan penyembahan kita. Saya percaya itu membuat Dia bahagia ketika kita menyembah Dia. Ketika kita menunjukkan kembali kepada-Nya betapa Dia “berharga” bagi kita. Dia layak untuk kita sembah.
Tampaknya semua yang kita dengar adalah bagaimana Tuhan tidak senang dengan kita. Saya pikir sama pentingnya untuk mendengar tentang hal-hal yang kita lakukan yang membuat Dia bahagia. Ibadah membuat Dia bahagia.
Saya telah mendengar orang mengatakan bahwa mereka tidak surat Yasin perlu pergi ke kebaktian gereja untuk beribadah. Yah, itu benar dalam satu arti. Anda bisa beribadah di mana saja, tetapi menyembah Tuhan bersama orang lain di Rumah Tuhan itu istimewa. Tidak ada yang lain seperti itu. Kebaktian gereja seperti pompa bensin bagi jiwa kita. Ibadah memenuhi kita, menguatkan kita dan membuat Tuhan bahagia pada saat yang sama. Ada sesuatu yang sangat istimewa tentang berada di rumah Tuhan pada hari Tuhan bersama umat Tuhan. Ini adalah latihan untuk surga.
Ibadah adalah tindakan yang kita lakukan untuk menghormati Tuhan atas semua keberadaan-Nya dalam hidup kita. Semakin berharga Dia bagi kita, semakin kita berhasrat untuk menyembah Dia. Ibadah dimulai dari hati kita. Itu mendorong kita untuk secara aktif mencari orang lain yang sepemikiran dan sehati.
Minggu malam yang lalu di gereja seseorang yang berhati baik berkata kepada saya, “Halo, Sister in Christ”. Itu membuatku tersenyum. Satu pernyataan itu mengingatkan saya bahwa saya adalah anak Tuhan dalam keluarga Tuhan. Upaya kecil apa pun yang saya lakukan untuk pergi ke gereja semuanya bermanfaat. Senang berada di Rumah Tuhan.
Pernahkah Anda mendengar seseorang berkata, “Saya harus pergi ke gereja”? Atau, “Saya harus pergi ke gereja”? Cara yang lebih baik untuk mengatakannya adalah dengan mengatakan, “Saya harus pergi ke gereja”.
Ada sesuatu yang damai tentang tinggal di rumah pada Sabtu malam dan membaca pelajaran sekolah Minggu saya untuk Minggu pagi. Saya melihat kedua Nenek saya melakukan ini dan Ibu melakukannya. Saya mengerti jujur.
Semua kegiatan ini karena nilai Tuhan dalam hidup saya. Semua waktu dan usaha ini adalah yang paling bisa saya lakukan untuk Tuhan. Penyembahan adalah yang paling tidak bisa saya lakukan untuk-Nya. Sulit untuk menggambarkan nilai Tuhan dalam hidup saya. Sulit untuk menggambarkan nilai ibadah. Ibadah seperti salah satunya, ‘Anda harus berada di sana’ mengetik hal-hal.
Ada saat-saat saya tidak bisa pergi beribadah secara fisik. Hari Minggu itu membuat saya menghargai hari Minggu yang bisa saya kunjungi. Lagu berdasarkan Kitab Suci, “Saya senang ketika mereka berkata kepada saya, mari kita pergi ke Rumah Tuhan”, selalu di hati saya pada hari Minggu pagi. Saya suka hari Minggu, terutama ketika saya bisa pergi beribadah.